Thursday, October 7, 2004

Alkohol dan Kesehatan

Alkohol dan Kesehatan



Wah mendengar judulnya saja sudah membuat sebagian orang emosi kali ya. Entah itu tersenyum, entah curiga ataupun gusar.



Sering kali menjadi perdebatan yang seru bahkan menimbulkan pertengkaran di kalangan kita, apalagi kita yang notabene orang batak kristen. Alkohol sering kali dituduh sebagai sumber penyebab banyak kejahatan. Tapi sebaliknya, banyak sekali juga orang yang susah sekali hidup tanpa alkohol. Bagaimana sih sebenernya yang benar?



Tahukah anda bahwa tubuh manusia memproduksi sendiri kebutuhan alkoholnya secara natural secara terus menerus, 24 jam sehari, 7 hari seminggu? Dan resep yang paling tua di dunia ini adalah resep membuat bir?



Kata “toast” yang sering dipakai ketika orang mengacungkan gelas sebelum minum, berarti “a wish of good health” = semoga sehat selalu, berasal dari Roma kuno, dimana sepotong kecil roti panggang dimasukkan ke dalam wine.



Satu gelas susu dapat membuat kadar konsentrasi alkohol dalam darah seseorang (BAC) = 0.02 dalam Breathanalyzer test. Dan hal tersebut dalam beberapa negara bagian di amerika dapat membuat orang tersebut dipenjarakan.



Banyak sekali penelitian tentang alkohol dilakukan oleh manusia. Terutama oleh Harvard University. Sebagian besar akan kita bahas pada kolom kesehatan kali ini agar yang tersenyum dapat terus tersenyum, yang curiga menjadi mengerti dan yang gusar bisa bilang “bener kan...”.



Pada kenyataannya, hasil penelitan banyak universitas membuktikan bahwa minum alkohol terbukti membawa dampak yang sangat baik bagi kesehatan bahkan umur yang panjang bagi manusia. Tapi dalam jumlah yang secukupnya, kalau kebanyakan minum alkohol justru malah menyebabkan efek sebaliknya.



Benefit kesehatan yang diasosiasikan dengan minum alkohol dalam jumlah yang secukupnya berlaku untuk bir, wine ataupun spirits (hard liquor). Faktor utama yang penting adalah alkoholnya itu sendiri. Bukan berarti kalau hanya minum bir berarti tidak seberat hard liquor ataupun minum wine lebih berat daripada bir. Yang penting disini adalah SECUKUPNYA. Seberapa sih secukupnya itu? Akan kita bahas nanti.



Secara medis, alkohol sudah sering digunakan sepanjang sejarah, sebagai alat kesehatan alkohol disebutkan 191 kali dalam Perjanjian baru dan lama Alkitab. Seiring dengan abad yang baru, berdasarkan penelitian terbukti konsumsi secukupnya mengurangi resiko serangan jantung. Tinjauan penelitian berdasarkan bukti yang ada dari tahun 1900 – 1986 menembukan hubungan yang kuat dan konsisten. Ingat sekali lagi di sini kita berbicara “minum secukupnya” / moderate.



Secara garis besar, benefit kesehatan dari alkohol :


1. Umur panjang

Penelitian-penelitian dari Harvard, Cina, Inggris, dan National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism sepakat bahwa minum alcohol dalam jumlah yang cukup terbukti membuat orang lebih panjang umur dibanding dengan yang tidak minum alkohol sama sekali ataupun yang minum banyak alkohol. Tapi perlu diingat bahwa gaya hidup yang baik juga menunjang hal ini, seperti tidak merokok dan olahraga.


2. Hidup yang lebih sehat

Peminum alkohol secukupnya terbukti menikmati hidup yang lebih sehat dibandingkan dengan yang lain. Survey nasional Amerika menyatakan bahwa yang minum alkohol secukupnya lebih jarang dirawat di rumah sakit. Penelitian Belanda menemukan bahwa orang yang minum alkohol secukupnya (moderate drinkers) yang sedang stress lebih jarang absen kerja dibandingkan yang tidak minum alkohol ataupun peminum. Studi nasional Canada menemukan bahwa orang yang minum alkohol tiap hari sedikit mempunyai lebih sedikit ‘ketidakmampuan’ dibandingkan orang lain pada umumnya.


3. Alkohol vs Serangan jantung

Minum alkohol secukupnya membawa dampak resiko terkena serangan jantung yang lebih kecil dibanding dengan peminum berat ataupun tidak minum. Hal tersebut merupakan kesimpulan yang diambil penulis dari sederetan penelitian yang dilakukan baik di Amerika, Ingrris, Eropa, maupun negara Asia lainnya.

Bahkan banyak dokter yang menyatakan bahwa diet dan olahraga saja tidak cukup untuk mencegah serangan jantung, minum alkohol sedikit malah dapat membantu lebih banyak daripada olahraga dan diet. Bagaimana cara kerjanya sehingga bisa mencegah serangan jantung ataupun bikin panjang umur? Dalam jumlah secukupnya itu, alkohol meningkatkan pforil lipid darah, meningkatkan HDL (Kolestrol baik) dan menurunkan LDL (Kolestrol buruk). Juga alkohol mengurangi trombosis (blood clotting), mengurangi penggumpalan platelet, mengurangi fibrinogen, meningkatkan fibrinolysis (yang membuat darah jadi agak encer jadi tidak pekat sehingga tidak memberatkan darah mengalir di pembuluh darah). Juga alkohol dalam jumlah yang secukupnya itu mengurangi spasme pembuluh darah arteri kalau lagi stress, mengurangi kadar insulin dalam darah, juga mengurangi tekanan darah, juga meningkatkan kadar estrogen.

4. Efek positif lainnya

Jumlah alkohol secukupnya juga terlihat memberi efek positif pada banyak penyakit lainnya. Seperti, Asosiasi Jantung Amerika mempublikasikan hasil penelitian yang menemukan bahwa peminum alkohol secukupnya mempunya resiko terkena strok setengah dari non peminum tidak perduli perempuan ataupun laki-laki, umur ataupun ras. Penelitian dari Harvard menemukan bahwa level terendah hipertensi ada pada remaja yang mengkonsumsi 1-3 minuman alkohol sehari. Orang yang minum alkohol 2-3 sehari 85% punya resiko lebih rendah terkena 5 jenis kuman penyebab flu, yang minum 1-2 kali sehari punya resiko 65% lebih rendah dan yang kurang dari sekali sehari 30% lebih rendah daripada yang tidak minum alkohol. Juga yang minum alkohol secukupnya punya resiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit Alzheimer. Ada yang bilang bahwa alkohol membunuh sel otak, malah sebaliknya alkohol dalam kadar yang tepat diasosiasikan dengan meningkatkan fungsi kognitif (mental) otak.

Dan oh iya, satu lagi,... “beer belly” atau perut buncit sering diasosiasikan dengan minum bir yang terlalu banyak. Salah besar! Perut buncit mah ya karena makan terlalu banyak dan kurang olahraga dibagian perut. Jadi tidak boleh bir dikambing hitamkan!


Cukup dengan positifnya alkohol, sekarang yang paling penting adalah : SEBERAPA BANYAK SIH SECUKUPNYA itu?

Peneliti-peneliti medis mendeskripsikan bahwa moderate / secukupnya itu adalah 1 sampai 3 drinks/ minuman sehari, tapi hal ini juga melihat tipikal bentuk tubuh masing-masing orang. Ada yang 2 minuman saja sudah terlalu banyak. Perempuan secara umum sebaiknya mengkonsumsi 25 – 30% lebih sedikit daripada kaum pria. Dan tentu saja tidak semua orang bisa minum alkohol! Banyak orang yang fungsi organ tubuh yang lainnya tidak seperti orang yang biasa sehingga malah tidak boleh minum alkohol sesuai anjuran dokternya, ya sebaiknya tidak minum alkohol.

A drink/ satu minuman itu sama dengan satu botol/ kaleng 12 ounce bir, satu 5 ounce wine = 1 gelas wine yang isinya 5 ounce wine, atau juga satu gelas (shot glass) 1,5 ounce liquor/ 80 proof distilled spirits (bisa straight ataupun dicampur minuman lain atau jus). Inilah yang terkenal sebagai 1 minuman dalam ukuran standardnya.


Kebiasaan minumnya pun berpengaruh. Yang sehat adalah satu sampai 3 minuman perhari secara regular, bukan sekali seminggu banyak sekaligus dalam beberapa jam, itu malahan sangat berbahaya dan sangat tidak sehat sangat ditentang oleh semua pihak. Yang baik sebenernya 4 minuman dalam seminggu, sebaiknya tidak berturut-turut terus menerus.
Maksudnya misalnya senin sampai rabu minum satu minuman sehari, jumat satu minuman lagi.

Semua efek positif dari alkohol cuma dalam kadar secukupnya, bukan kalau minum banyak. Malah sebaliknya, minum banyak malah menyebabkan rentannya manusia terhadapap 1001 macam penyakit dan jelas menyebabkan tidak panjang umur.

Beberapa tips:

Tahu batas! Harus tahu limit kita. Jadi jangan keenakan kebanyakan minum! Ingat ukuran yang tadi disebutkan. Juga lihat kondisi tubuh masing-masing tidak semua fungsi organ berjalan maksimal sehingga tidak semua orang bisa minum alkohol setiap hari, ada kondisi kesehatan terntentu yang sama sekali tidak boleh minum alkohol.

Jangan diteguk banyak sekali minum, nikmati aroma dan rasanya.

Sebaiknya sambil makan (lihat saja sejarah, minum anggur kan sambil makan), makanan yang kaya protein seperti keju, daging, membuat penyerapan alkohol lambat, jadi lebih baik.

Sekali-kali perlu juga tidak minum alkohol, jadi ingat, 4 minuman seminggu.

Kalau memang tidak suka alkohol tidak apa-apa tidak minum alkhol! Jangan mau dipaksa!

Hati-hati kalau makan obat, banyak obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan alkohol ataupun selama mengkonsumsi obat tersebut tidak boleh minum alkhol.

Salud, skoal, a votre sante', prost, l'chayim, salut, atau dalam bahasa inggris "to your health," handit ma, dorhuk ma , but all in moderation! Horas!!

Disusun dari berbagai sumber, Joice Simanjuntak.


Alkohol dan Kesehatan

Alkohol dan Kesehatan


Previously published in HKBP New York Buletin

Wah mendengar judulnya saja sudah membuat sebagian orang emosi kali ya.
Entah itu tersenyum, entah curiga ataupun gusar.


Sering kali menjadi perdebatan yang seru bahkan menimbulkan pertengkaran di kalangan kita, apalagi kita yang notabene orang batak kristen. Alkohol sering kali dituduh sebagai sumber penyebab banyak kejahatan. Tapi sebaliknya, banyak sekali juga orang yang susah sekali hidup tanpa alkohol. Bagaimana sih sebenernya yang benar?


Tahukah anda bahwa tubuh manusia memproduksi sendiri kebutuhan alkoholnya secara natural secara terus menerus, 24 jam sehari, 7 hari seminggu?
Dan resep yang paling tua di dunia ini adalah resep membuat bir?


Kata “toast” yang sering dipakai ketika orang mengacungkan gelas sebelum minum,
berarti “a wish of good health” = semoga sehat selalu, berasal dari Roma kuno, dimana sepotong kecil roti panggang dimasukkan ke dalam wine.


Satu gelas susu dapat membuat kadar konsentrasi alkohol dalam darah seseorang (BAC) = 0.02 dalam Breathanalyzer test. Dan hal tersebut dalam beberapa negara bagian di amerika dapat membuat orang tersebut dipenjarakan.


Banyak sekali penelitian tentang alkohol dilakukan oleh manusia. Terutama oleh Harvard University. Sebagian besar akan kita bahas pada kolom kesehatan kali ini agar yang tersenyum dapat terus tersenyum, yang curiga menjadi mengerti dan yang gusar bisa bilang “bener kan...”.


Pada kenyataannya, hasil penelitan banyak universitas membuktikan bahwa minum alkohol terbukti membawa dampak yang sangat baik bagi kesehatan bahkan umur yang panjang bagi manusia.
Tapi dalam jumlah yang secukupnya,
kalau kebanyakan minum alkohol justru malah menyebabkan efek sebaliknya.


Benefit kesehatan yang diasosiasikan dengan minum alkohol dalam jumlah yang secukupnya berlaku untuk bir, wine ataupun spirits (hard liquor). Faktor utama yang penting adalah alkoholnya itu sendiri. Bukan berarti kalau hanya minum bir berarti tidak seberat hard liquor ataupun minum wine lebih berat daripada bir. Yang penting disini adalah SECUKUPNYA. Seberapa sih secukupnya itu? Akan kita bahas nanti.


Secara medis, alkohol sudah sering digunakan sepanjang sejarah, sebagai alat kesehatan alkohol disebutkan 191 kali dalam Perjanjian baru dan lama Alkitab. Seiring dengan abad yang baru, berdasarkan penelitian terbukti konsumsi secukupnya mengurangi resiko serangan jantung. Tinjauan penelitian berdasarkan bukti yang ada dari tahun 1900 – 1986 menembukan hubungan yang kuat dan konsisten. Ingat sekali lagi di sini kita berbicara “minum secukupnya” / moderate.


Secara garis besar, benefit kesehatan dari alkohol :


1. Umur panjang

Penelitian-penelitian dari Harvard, Cina, Inggris, dan National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism sepakat bahwa minum alcohol dalam jumlah yang cukup terbukti membuat orang lebih panjang umur dibanding dengan yang tidak minum alkohol sama sekali ataupun yang minum banyak alkohol. Tapi perlu diingat bahwa gaya hidup yang baik juga menunjang hal ini, seperti tidak merokok dan olahraga.



2. Hidup yang lebih sehat

Peminum alkohol secukupnya terbukti menikmati hidup yang lebih sehat dibandingkan dengan yang lain. Survey nasional Amerika menyatakan bahwa yang minum alkohol secukupnya lebih jarang dirawat di rumah sakit. Penelitian Belanda menemukan bahwa orang yang minum alkohol secukupnya (moderate drinkers) yang sedang stress lebih jarang absen kerja dibandingkan yang tidak minum alkohol ataupun peminum. Studi nasional Canada menemukan bahwa orang yang minum alkohol tiap hari sedikit mempunyai lebih sedikit ‘ketidakmampuan’ dibandingkan orang lain pada umumnya.


3. Alkohol vs Serangan jantung

Minum alkohol secukupnya membawa dampak resiko terkena serangan jantung yang lebih kecil dibanding dengan peminum berat ataupun tidak minum. Hal tersebut merupakan kesimpulan yang diambil penulis dari sederetan penelitian yang dilakukan baik di Amerika, Ingrris, Eropa, maupun negara Asia lainnya.

Bahkan banyak dokter yang menyatakan bahwa diet dan olahraga saja tidak cukup untuk mencegah serangan jantung, minum alkohol sedikit malah dapat membantu lebih banyak daripada olahraga dan diet. Bagaimana cara kerjanya sehingga bisa mencegah serangan jantung ataupun bikin panjang umur? Dalam jumlah secukupnya itu, alkohol meningkatkan pforil lipid darah, meningkatkan HDL (Kolestrol baik) dan menurunkan LDL (Kolestrol buruk). Juga alkohol mengurangi trombosis (blood clotting), mengurangi penggumpalan platelet, mengurangi fibrinogen, meningkatkan fibrinolysis (yang membuat darah jadi agak encer jadi tidak pekat sehingga tidak memberatkan darah mengalir di pembuluh darah). Juga alkohol dalam jumlah yang secukupnya itu mengurangi spasme pembuluh darah arteri kalau lagi stress, mengurangi kadar insulin dalam darah, juga mengurangi tekanan darah, juga meningkatkan kadar estrogen.


4. Efek positif lainnya

Jumlah alkohol secukupnya juga terlihat memberi efek positif pada banyak penyakit lainnya. Seperti, Asosiasi Jantung Amerika mempublikasikan hasil penelitian yang menemukan bahwa peminum alkohol secukupnya mempunya resiko terkena strok setengah dari non peminum tidak perduli perempuan ataupun laki-laki, umur ataupun ras. Penelitian dari Harvard menemukan bahwa level terendah hipertensi ada pada remaja yang mengkonsumsi 1-3 minuman alkohol sehari. Orang yang minum alkohol 2-3 sehari 85% punya resiko lebih rendah terkena 5 jenis kuman penyebab flu, yang minum 1-2 kali sehari punya resiko 65% lebih rendah dan yang kurang dari sekali sehari 30% lebih rendah daripada yang tidak minum alkohol. Juga yang minum alkohol secukupnya punya resiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit Alzheimer. Ada yang bilang bahwa alkohol membunuh sel otak, malah sebaliknya alkohol dalam kadar yang tepat diasosiasikan dengan meningkatkan fungsi kognitif (mental) otak.

Dan oh iya, satu lagi,... “beer belly” atau perut buncit sering diasosiasikan dengan minum bir yang terlalu banyak. Salah besar! Perut buncit mah ya karena makan terlalu banyak dan kurang olahraga dibagian perut. Jadi tidak boleh bir dikambing hitamkan!


Cukup dengan positifnya alkohol, sekarang yang paling penting adalah : SEBERAPA BANYAK SIH SECUKUPNYA itu?

Peneliti-peneliti medis mendeskripsikan bahwa moderate / secukupnya itu adalah 1 sampai 3 drinks/ minuman sehari, tapi hal ini juga melihat tipikal bentuk tubuh masing-masing orang. Ada yang 2 minuman saja sudah terlalu banyak. Perempuan secara umum sebaiknya mengkonsumsi 25 – 30% lebih sedikit daripada kaum pria. Dan tentu saja tidak semua orang bisa minum alkohol! Banyak orang yang fungsi organ tubuh yang lainnya tidak seperti orang yang biasa sehingga malah tidak boleh minum alkohol sesuai anjuran dokternya, ya sebaiknya tidak minum alkohol.

A drink/ satu minuman itu sama dengan satu botol/ kaleng 12 ounce bir, satu 5 ounce wine = 1 gelas wine yang isinya 5 ounce wine, atau juga satu gelas (shot glass) 1,5 ounce liquor/ 80 proof distilled spirits (bisa straight ataupun dicampur minuman lain atau jus). Inilah yang terkenal sebagai 1 minuman dalam ukuran standardnya.


Kebiasaan minumnya pun berpengaruh. Yang sehat adalah satu sampai 3 minuman perhari secara regular, bukan sekali seminggu banyak sekaligus dalam beberapa jam, itu malahan sangat berbahaya dan sangat tidak sehat sangat ditentang oleh semua pihak. Yang baik sebenernya 4 minuman dalam seminggu, sebaiknya tidak berturut-turut terus menerus.
Maksudnya misalnya senin sampai rabu minum satu minuman sehari, jumat satu minuman lagi.

Semua efek positif dari alkohol cuma dalam kadar secukupnya, bukan kalau minum banyak. Malah sebaliknya, minum banyak malah menyebabkan rentannya manusia terhadapap 1001 macam penyakit dan jelas menyebabkan tidak panjang umur.

Beberapa tips:

Tahu batas! Harus tahu limit kita. Jadi jangan keenakan kebanyakan minum! Ingat ukuran yang tadi disebutkan. Juga lihat kondisi tubuh masing-masing tidak semua fungsi organ berjalan maksimal sehingga tidak semua orang bisa minum alkohol setiap hari, ada kondisi kesehatan terntentu yang sama sekali tidak boleh minum alkohol.

Jangan diteguk banyak sekali minum, nikmati aroma dan rasanya.

Sebaiknya sambil makan (lihat saja sejarah, minum anggur kan sambil makan), makanan yang kaya protein seperti keju, daging, membuat penyerapan alkohol lambat, jadi lebih baik.

Sekali-kali perlu juga tidak minum alkohol, jadi ingat, 4 minuman seminggu.

Kalau memang tidak suka alkohol tidak apa-apa tidak minum alkohol! Jangan mau dipaksa!

Hati-hati kalau makan obat, banyak obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan alkohol ataupun selama mengkonsumsi obat tersebut tidak boleh minum alkhol.

Salud, skoal, a votre sante', prost, l'chayim, salut, atau dalam bahasa inggris "to your health," handit ma, dorhuk ma , but all in moderation! Horas!!

Disusun dari berbagai sumber, Joice Simanjuntak.




Petai

PETAI



Do you eat petai? Lucky you! Makanan yang satu ini termasuk salah satu yang digemari di kalangan orang kita Batak sebenarnya. Tapi baunya itu lho,.. aduh,.. nggak kuat… Tapi barangkali setelah membaca artikel yang satu ini kita jadi mentolerir bau itu ya.



Petai mengandung 3 macam gula natural, sukrosa, fruktosa dan glukosa bercampur dengan serat (fiber), sehingga petai dapat memberikan dorongan energi. Hasil penelitian terbaru membuktikan bahwa 2 porsi petai dapat memberikan energi untuk olahraga 90 menit! Tidak heran petai itu termasuk buah favorit di kalangan atlet dunia. Tapi bukan hanya enegri yang dapat diberikan petai, juga membantu kita mengatasi banyak penyakit dan kondisi, sepertinya bisa ditambahkan dalam menu makanan kita sehari-hari.



Termasuk di antara kondisi itu adalah depresi (karena mengandung tryptophan yang dikenal dapat membuat kita relax), sindrom premenstrual buat kaum wanita karena mengandung vitamin B6, anemia (karena kaya akan zat besi), membantu menurunkan tekanan darah (karena mengandung potassium tapi rendah garam), dapat membantu anak sekolah jadi lebih awas sehingga otaknya lebih fresh, membantu mengatasi konstipasi (karena kaya serat), morning sickness, gigitan nyamuk (gosok pakai bagian dalamanya petai), dan katanya penelitian sih dapat membantu orang yang ingin mengurangi berat badan karena dapat membantu jadi snack yang handal, juga bila ingin berehenti merokok banyak makan petai dapat membantu kecarian rokok, dan masih banyak lagi lainnya.



Yang lucunya, petai bila dibandingkan dengan apel, memiliki 4 kali protein, 2 kali karbohidrat, dan 3 kali fosfor, 5 kali lebih banyak vitamin A dan zat besinya, dua kali lebih banyak vitamin dan mineral. Kaya potassium (kalium). Dan bagi orang yang suka petai tentu saja petai: lezat, apalagi kalau di sambal dicampur dengan lainnya. Barangkai kita bisa ganti sekarang ya kalimat yang terkenal itu menjadi “A petai a day keeps the doctor away”. Jadi sekarang kita bisa makan petai dengan penghiburan yang lebih logis: alasan kesehatan he he he.. Selamat makan petai!



Dirangkum bebas dari artikel Dr.Aminuddin AHK, Dept.of Physiology Medical faculty of UKMKuala Lumpur oleh Joice Simanjuntak Ssi., Apt.

Petai

PETAI



Previously published in HKBP New York Buletin

Do you eat petai? Lucky you! Makanan yang satu ini termasuk salah satu yang digemari di kalangan orang kita Batak sebenarnya. Tapi baunya itu lho,.. aduh,.. nggak kuat… Tapi barangkali setelah membaca artikel yang satu ini kita jadi mentolerir bau itu ya.


Petai mengandung 3 macam gula natural, sukrosa, fruktosa dan glukosa bercampur dengan serat (fiber), sehingga petai dapat memberikan dorongan energi. Hasil penelitian terbaru membuktikan bahwa 2 porsi petai dapat memberikan energi untuk olahraga 90 menit! Tidak heran petai itu termasuk buah favorit di kalangan atlet dunia. Tapi bukan hanya enegri yang dapat diberikan petai, juga membantu kita mengatasi banyak penyakit dan kondisi, sepertinya bisa ditambahkan dalam menu makanan kita sehari-hari.


Termasuk di antara kondisi itu adalah depresi (karena mengandung tryptophan yang dikenal dapat membuat kita relax), sindrom premenstrual buat kaum wanita karena mengandung vitamin B6, anemia (karena kaya akan zat besi), membantu menurunkan tekanan darah (karena mengandung potassium tapi rendah garam), dapat membantu anak sekolah jadi lebih awas sehingga otaknya lebih fresh, membantu mengatasi konstipasi (karena kaya serat), morning sickness, gigitan nyamuk (gosok pakai bagian dalamanya petai), dan katanya penelitian sih dapat membantu orang yang ingin mengurangi berat badan karena dapat membantu jadi snack yang handal, juga bila ingin berehenti merokok banyak makan petai dapat membantu kecarian rokok, dan masih banyak lagi lainnya.


Yang lucunya, petai bila dibandingkan dengan apel, memiliki 4 kali protein, 2 kali karbohidrat, dan 3 kali fosfor, 5 kali lebih banyak vitamin A dan zat besinya, dua kali lebih banyak vitamin dan mineral. Kaya potassium (kalium). Dan bagi orang yang suka petai tentu saja petai: lezat, apalagi kalau di sambal dicampur dengan lainnya. Barangkai kita bisa ganti sekarang ya kalimat yang terkenal itu menjadi “A petai a day keeps the doctor away”. Jadi sekarang kita bisa makan petai dengan penghiburan yang lebih logis: alasan kesehatan he he he.. Selamat makan petai!


Dirangkum bebas dari artikel Dr.Aminuddin AHK, Dept.of Physiology Medical faculty of UKMKuala Lumpur oleh Joice Simanjuntak Ssi., Apt.

Day 1, MY trip

Flying with Citilink, first time outbond abroad with this airlines, quite an experience, okay one. Arrived at the airport, the train was bei...