Pertolongan Pertama Previously published in HKBP New York Buletin Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis, dengan tujuan:
Sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan pertama, terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa. Misal dimana denyut jantung dan pernafasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, tenggelam, tersengat aliran listrik, dan keracunan. Idealnya, pemberian pertolongan pertama sebaiknya sudah pernah mengikuti kursus cara-cara pertolongan pertama. Tetapi setiap orang, baik kursus atau tidak, seharusnya berusaha untuk memberikan pertolongan pertama pada kasus gawat darurat dimana jiwa penderita terancam. Seorang pemberi P3K yang bijaksana tidak hanya tergantung dari barang-barang yang ada dalam perlengkapan P3Knya, tetapi ia akan berusaha untuk menggunakan barang apa saja yang ada di sekitarnya, dan apabila perlu ia akan membuatnya sendiri, misalnya tandu darurat, penyangga darurat dan lain-lain. Seorang pemberi pertolongan pertama bertugas: Memeriksa keadaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya memeriksa apakah masih ada kabel listrik tegangan tinggi di sekitar korban, atau ada ceceran bahan kimia berbahaya dll. Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul. Jika perlu membawa korban kembali ke tempat tinggalnya atau ke tempat sarana medis terdekat. Baca dan pelajari langkah – langkah yang harus di lakukan dalam keadaan yang mengancam jiwa seseorang, dan lakukan dengan tenang dan penuh percaya diri. Hal-Hal Yang Perlu Dicermati: Urutan Kejadian; Bagaimana Kecelakaan Terjadi?, Tanyakan pada korban dan saksi mata. |
Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban mengenakan tanda-tanda medis seperti gelang medis.
Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak, segera siagakan alat pemadam kebakaran. Peringatkan Kendaraan lain yang melewati tempat kejadian, seperti dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas.
Saksi Mata
*********************************************************************
Di bawah ini sedikit banyak tahap-tahap penting dalam mencoba untuk membantu pada keadaan gawat darurat, yang terpenting adalah melakukannya dengan benar dan kreatif sesuai dengan kondisi yang ada.
TAHAP – TAHAP PENTING PENANGANAN KASUS GAWAT DARURAT
Pada keadaan gawat darurat, berikan pertolongan pertama dengan urutan sebagai berikut:
(Ingatlah bila pernafasan berhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak dan dalam 4-6 menit akan terjadi kematian.)
Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil dokter/ambulan sementara anda melakukan pertolongan pertama.
Periksa pernafasan. Bila berhenti, segera mulai dengan pernafasan dari (resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama adalah mengusahakan penderita bernafas kembali kecuali pada penderita kasus tersedak.
Periksa adanya perdarahan hebat. Bila ada, hentikan perdarahan.
Bila menduga adanya cedera tulang, belakang, jangan merubah posisi penderita. (Cidera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius, atau mengalami rasa kebal/hilang rasa/tidak bisa menggerakkan anggota tubuh atas ataupun bawah).
Bila Berhubungan dengan Listrik. Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di ruang tamu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit untuk dilakukan, berdirilah pada permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar listrik yang baik.
Bila penderita pingsan tetapi pernafasan normal tanpa cedera tulang belakang, baringkan dalam posisi istirahat.
Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda sendirian dan tidak mungkin memanggil petugas medis, tetapi tidak ada cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita ke Unit gawat darurat di rumah sakit terdekat.
Berhubungan dengan Binatang Buas atau Berbisa. Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada di tempat kejadian atau sudah pergi.
CARA MELETAKKAN PENDERITA YANG BENAR
Merupakan posisi yang paling aman bagi penderita yang tidak sadar, memungkinkan, kelancaran, pernapasan dan mencegah tersedak oleh bahan-bahan yang di muntahkan penderita sendiri. Baringkan penderita pada posisi ini hanya bila menurut anda tidak ada cedera tulang belakang dan telah memeriksa bahwa pernapasan normal.Apa yang bisa dilakukan penolong :
Letakkan lengan penderita menempell pada tubuh dengan tangan dibawah kaki penderita menempel pada tubuh dengan tangan dibawah kaki penderita.
Silangkan lengan yang satu di atas dada dan silangkan kaki yang satu di atas kaki yang lain.
Sambil melindungi kepala, pegang pakaian penderita di atas pinggul dan balikkan penderita sehingga telungkup.
Palingkan kepala ke satu sisi dan periksa apakah ada sumbatan jalan nafas.
Tekan satu lutut di sisi yang sama dengan kepala untuk menopang badan bagian bawah.
Tekuk siku untuk menopang tubuh bagian atas.
Tarik lengan yang satu dari bawah tubuh penderita dan luruskan, untuk mencegah supaya penderita tidak berbalik terlentang.
RESUSITAS MULUT KE MULUT
Penolong bisa melakukan langkah-langkah:
Baringkan penderita terlentang pada alas yang keras.
Tolong lehernya, dan tengadahkan kepala supaya jalan napas lurus.
Buka mulut dan angkat setiap sumbat (termasuk gigi palsu) dengan jari-jari anda.
Pencet hidung sampai tertutup.
Ambil nafas panjang, dan tutupkan mulut anda ke mulut penderita.
Hembuskan nafas kuat-kuat kedalam mulut penderita 4 kali berturut-turut secara cepat, sambil memeriksa apakah dadanya ikut mengembang.
Teruskan menghembuskan nafas secara kuat dan tetap sekali setiap 5 detik (12 kali per menit). Jangan berhenti sampai penderita mulai bernafas sendiri, atau petugas medis telah datang. (Pada anak kecil, hembuskan pelan-pelan sekali setiap 3 detik atau atau 20 kali per menit).
RESUSITASI JANTUNG PARU (CARDIOPULMONARY RESUSCITATION/CPR)
Ini adalah langkah-langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut jantung telah berhenti.
CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan baik seharusnya anda sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan anda melakukan kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita.
Kiranya dapat berguna membantu dalam keadaan darurat!
(Dari berbagai sumber, Joice Simanjuntak.)
1 comment:
A very good page.
Post a Comment