Thursday, July 29, 2004

Penyakit Musiman

Penyakit musiman



Seiring dengan pergantian musim, biasanya sering kali di antara kita mengalami yang namanya penyakit musiman, mulai dari seperti bersin lalu batuk-batuk dan seterusnya. Di Negara kita tinggal ini, sering disebut-sebut “allergy” atau alergi, “common cold” atau dalam pengertian bahasa kita sering kita golongkan sebagai radang tenggorokan, dan “flu” yang kita kenal sebagai flu juga belum lagi “cough” alias batuk. Sebenernya bedanya apa sih? Dan bagaimana sih penanggulangannya?



Mari kita mulai dari yang paling mudah dulu, alergi. Alergi adalah usaha tubuh kita untuk melawan zat yang disebut alergen, bisa berasal dari hewan, tumbuhan ataupun lainnya.

Alergen ini dianggap sebagai zat perusak oleh tubuh sehingga dilawan, setiap orang berbeda-beda ketahanannya ataupun sesnitifitasnya terhadap berbagai macam zat yang ada di dunia ini.

Alergi tidak menular dan biasanya datangnya itu musiman kalau alergen penyebabnya adalah dari tumbuhan, dan bisa juga sepanjang tahun kalau berasal dari debu atau hewan. Ada banyak macam alergi, seperti obat, makanan, latex, serangga dan lainnya.

“Cold” atau kita di Indonesia menyebutnya sebagai pilek, pada umumnya disebabkan oleh virus golongan rhino family yang bersarang di saluran pernapasan dan umuny gejalanya dimulai dengan rasa tidak enak pada tenggorokan, lalau hidung mampet ataupun berair, bersin, dan atau batuk. Biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu baik itu diobati maupun tidak diobati. Tapi kalau menjadi makin parah biasanya diobati masing-masing per gejala yang ada.

Flu kependekan dari influenza, ditandai dengan demam yang mendadak bersamaan dengan sakit kepala ataupun sakit otot, lalu tenggorokan tidak enak, lemah, dan perasaan lelah sekali. Yang bertanggung jawab atas penyakit ini adalah birus H. Flu. atau turunannya yang terbagi atas tipe A sampai C. Tipe A adalah yang paling sering berubah sehingga dunia kedokteran berpacu setiap waktu untuk menemukan vaccine pencegahannya. Biasanya setelah satu sampai 4 hari terkena virus maka gejala-gejala flu akan terlihat. Flu biasanya hanya berlangsung selama seminggu tapi perasaan lemah atau capai akibat flu dapat berlangsung sampai 2 minggu bahkan lebih. Dalam banyak kasus, flu dapat dicegah dengan vaccine.

Perbedaan satu sama lain sering kali susah dibedakan. Yang membedakan adalah tingkat intensitas dari gejala yang dialami, dan pada umumnya hampir sama saja.

“Cough” atau batuk sebenarnya bukanlah salah satu penyakit. Tapi merupakan mekanisme pertahanan tubuh kita yang memang sering kali kita alami, bahkan hampir tiap hari. Batuk adalah mekanisme tubuh untuk membuat jalan pernapasan kita bersih sehingga kita dapat bernafas dengan lega. Tapi walaupun demikian, ketika bakteri, virus bahkan alergen menyerang tubuh kita, maka tubuh akan berusaha melawan dengan memproduksi lendir dalam jumlah yang besar. Lendir ini melindungi saluran pernapasan kita sehingga kuman itu menancapkan kaki di lendir bukan pada paru-laru kita. Batuk yang produktif adalah cara tubuh kita untuk mengeluarkan lendir yang dianggap mengandung kuman tadi. Batuk kering terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang sifatnya mengiritasi. Tapi ada juga batuk itu sebagai efek samping dari obat yang dikonsumsi, seperti obat-obat darah tinggi.



Pengobatannya?



Pengobatan di bawah ini adalah pengobatan dengan obat bebas (obat yang bisa diperoleh tanpa resep dokter dari pharmacy).



Let’s see.

Berdasarkan sympotmsnya, kalau misalnya hidung mampet, kepala berat, trus ada tekanan seperti sinus (di hidung), maka perlu decongestant seperti Sudafed (pseudoephedrine), Afrin (oxymetazoline) hidung cepat lega walaupun berair dan efek sampingnya membuat kita terjaga.

Kalau antishistamine (anti alergi) seperti Benadryl (diphenhydramine), Tavist (clesmatine fumarate) biasanya kita konsumsi saat bersin-bersin, hidung berair, mata gatal, obat golongan ini cepat membuat hidung kering tapi jadinya mengantuk.



Untuk pilek biasanya bisa mengkonsumsi herbal seperti echinacea yang akan meningkatkan imunitas tubuh kita dan mempercepat penyembuhan infeksi.



Untuk flu, mengkonsumsi vitamin C terbukti melindungi dari terkenanya beberapa jenis flu.

Mengkonsumsi 500 – 1000 mg dapat menghindari dan bila terkena dapat mempercepat proses penyembuhan.

Yang penting banyak istirahat, dan dapat makan Tylenol (acetaminophen) atau Advil (ibuprofen). Bisa juga makan decongestant dan anti histamin seperti yang diuraikan tadi bila gejala tersebut tadi ada. Biasanya sih diberi anti flu, anti virus (bukan anti biotik karena penyebabnya bukan bakteri).



Minum banyak air putih sangat baik saat kita menderita batuk karena dapat mengencerkan lendir kita sehingga batuk menjadi lebih kurang frekuensinya.

Saat tidur malam, coba untuk tidur dengan kepala dinaikkan sekitar 8 inchies atau 15 cm, ini mencegah lendir ke bagian bawah tenggorokan sehingga memicu batuk. Untuk batuk kering atau batuk yang tidak produktif (alias tidak berlendir) dapat mengkonsumsi coung supressant seperti dextrometorphan, jadi cari obat batuk yang mengandung bahan aktif ini. Seperti misalnya Delsym yang 12 jam (dextromethorphan) bisa dikonsumsi agar tidur tenang.

Untuk batuk produktif, konsumsi expectorant (seperti obat yang mengandung bahan aktif guaifenesin) misalnya Robitussin (tanpa DM, PE, CF di belakang namanya).



Jadi dengan memasuki bulan April ini dan kita harapkan musim semi beneran datang, hati-hati terhadap debu, polen dari bunga, perubahan cuaca, konsumsi vitamin C banyak banyak sehingga kiranya kita tidak terserang penyakit musiman ini. Good luck....



(Dari berbagai sumber, Js)

 

No comments:

Day 1, MY trip

Flying with Citilink, first time outbond abroad with this airlines, quite an experience, okay one. Arrived at the airport, the train was bei...