Pertolongan Pertama
Hal-Hal Yang Perlu Dicermati: Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban, apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan?Dapatkah digerakkan? Tanda-Tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan ke dua sisi badan korban. Adakah kejanggalan yang terlihat atau teraba? Apakah korban mengenakan tanda-tanda medis seperti gelang medis. Perkecil Resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, perkecil resiko terjadinya kebakaran dengan mematikan stater / kunci kontak, segera siagakan alat pemadam kebakaran. Peringatkan Kendaraan lain yang melewati tempat kejadian, seperti dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintas. TAHAP – TAHAP PENTING PENANGANAN KASUS GAWAT DARURAT Pada keadaan gawat darurat, berikan pertolongan pertama dengan urutan sebagai berikut: Periksa pernafasan. Bila berhenti, segera mulai dengan pernafasan dari (resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama adalah mengusahakan penderita bernafas kembali kecuali pada penderita kasus tersedak. Periksa adanya perdarahan hebat. Bila ada, hentikan perdarahan. Bila menduga adanya cedera tulang, belakang, jangan merubah posisi penderita. (Cidera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius, atau mengalami rasa kebal/hilang rasa/tidak bisa menggerakkan anggota tubuh atas ataupun bawah). Bila Berhubungan dengan Listrik. Bila korban terkena sengatan listrik tegangan rendah, misalnya di ruang tamu, hentikan aliran listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit untuk dilakukan, berdirilah pada permukaan yang kering, misalnya gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang bukan menghantarkan arus listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama seperlunya. DILARANG MENYENTUHKAN KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan penghantar listrik yang baik. Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda sendirian dan tidak mungkin memanggil petugas medis, tetapi tidak ada cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa penderita ke Unit gawat darurat di rumah sakit terdekat. Merupakan posisi yang paling aman bagi penderita yang tidak sadar, memungkinkan, kelancaran, pernapasan dan mencegah tersedak oleh bahan-bahan yang di muntahkan penderita sendiri. Baringkan penderita pada posisi ini hanya bila menurut anda tidak ada cedera tulang belakang dan telah memeriksa bahwa pernapasan normal.Apa yang bisa dilakukan penolong : Letakkan lengan penderita menempell pada tubuh dengan tangan dibawah kaki penderita menempel pada tubuh dengan tangan dibawah kaki penderita. Silangkan lengan yang satu di atas dada dan silangkan kaki yang satu di atas kaki yang lain.
Sambil melindungi kepala, pegang pakaian penderita di atas pinggul dan balikkan penderita sehingga telungkup. Palingkan kepala ke satu sisi dan periksa apakah ada sumbatan jalan nafas. Tekan satu lutut di sisi yang sama dengan kepala untuk menopang badan bagian bawah. Tekuk siku untuk menopang tubuh bagian atas. Tarik lengan yang satu dari bawah tubuh penderita dan luruskan, untuk mencegah supaya penderita tidak berbalik terlentang. Penolong bisa melakukan langkah-langkah: Baringkan penderita terlentang pada alas yang keras. Tolong lehernya, dan tengadahkan kepala supaya jalan napas lurus. Buka mulut dan angkat setiap sumbat (termasuk gigi palsu) dengan jari-jari anda. Pencet hidung sampai tertutup. Ambil nafas panjang, dan tutupkan mulut anda ke mulut penderita. Hembuskan nafasa kuat-kuat ke dalam mulut penderita cukup stabil, bawa penderita cukup stabil, bawa penderita ke Unit gawat darurat di rumah sakit/Puskesmas terdekat Penolong bisa melakukan langkah-langkah: Baringkan penderita terlentang pada alas yang keras. Topang lehernya, dan tengadahkan kepala supaya jalan nafas lurus. Buka mulut dan angkat setiap sumbatan (termasuk gigi palsu) dengan jari-jari anda. Pencet hidung sampai tertutup. Ambil nafas panjang, dan tutupkan mulut anda kemulut penderita. Hembuskan nafas kuat-kuat kedalam mulut penderita 4 kali berturut-turut secara cepat, sambil memeriksa apakah dadanya ikut mengembang. Teruskan menghembuskan nafas secara kuat dan tetap sekali setiap 5 detik (12 kali per menit). Jangan berhenti sampai penderita mulai bernafas sendiri, atau petugas medis telah datang. (Pada anak kecil, hembuskan pelan-pelan sekali setiap 3 detik atau atau 20 kali per menit). RESUSITASI JANTUNG PARU (CARDIOPULMONARY RESUSCITATION/CPR) Ini adalah langkah-langkah penyelamatan jiwa seseorang dimana denyut jantung telah berhenti. CPR adalah kombinasi dari masase jantung dari luar dan resusitasi mulut ke mulut. Untuk melakukan CPR dengan baik seharusnya anda sudah mengikuti latihan sehingga berkurang kemungkinan anda melakukan kesalahan yang malah bertambah cedera pada penderita. |
"Cerewet" is me being talkative. Talking this, here and there, loud in silent. Unorganized, scattered, collected, me, being cerewet.
Thursday, July 29, 2004
Pertolongan Pertama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Day 1, MY trip
Flying with Citilink, first time outbond abroad with this airlines, quite an experience, okay one. Arrived at the airport, the train was bei...
-
Foto muminya Julia Pastrana dan anaknya. Mengerikan sekali kalau sampai seseorang dikatakan "Jelek". Parahnya lagi, kali ini g...
-
Dari sekian banyak masalah yang ada pada kaki gw, yang paling memalukan buat gw adalah kibus. Sebutan buat "kaki busuk" dari su...
1 comment:
A very good page.
Post a Comment